“Aku gak bisa masak” kata ku singkat
“Kata siapa? Masakan kamu yang kemarin enak” jawabnya singkat
“Aku gak bisa bangun pagi” kata ku lagi
“Nanti juga lama lama bisa.. lagian apa masalahnya kalau kamu gak bisa bangun pagi?” jawabnya lagi
“Aku gak bisa nyuci” aku kembali bersuara
“Apa sih.. Aku gak nyari tukang cuci!” sahutnya cepat
“Aku ga….” suara ku tertahan oleh jari telunjuknya
“Kamu mau ngomong apa lagi??? Ga bisa ngepel? Nyapu? Gosok?” Ujarnya nyerocos
“Hahahaaha, Iya ?” Kata ku sambil tertawa
“Harus banget dijawab?” Jawabnya dengan nada heran
“Iya pengen tau aja!” Jawab ku dengan nada penasaran
“Ya karna kamu, kamu!” Jawabnya sambil mengusap kepala ku
“Serius sedikit kenapa sih!” Kataku dengan nada ngambek
“Ya itu serius! Kalau bukan kamu, aku pasti gak mau lah!” Katanya dengan nada yang sedikit tinggi
“Tapi kan aku,,,” belum selesai bicara sudah di potong oleh nya
“Tapi kan aku apa? Manja? Males? Tukang Ngambek? Egois?” Tanya nya
“Iya…. terus gimana?” Tanyaku padanya
“Listen to me my goddess,, Aku gak akan pernah memaksa kamu untuk jadi orang lain.. Karena buat aku, level tertinggi dalam mencintai seseorang adalah tentang bagaimana aku bisa menerima kamu sebagai pasangan aku dengan segala lebih dan kurangnya kamu! Yeah, with all of your stubborn, all of your jealousy and all of your love to me, you are perfect to love, to argue, to fight…” katanya panjang lebar dengan menatap mataku dalam
“Bukan begitu.. Aku cuma takut.. suatu hari nanti saat kamu menyadari kurangnya aku, kamu akan pergi meninggalkan aku.. Pergi untuk mencari sesuatu yang aku gak bisa kasih ke kamu.. Entah itu sifat, pola pikir atau prinsip kita yang suatu hari nanti tidak sama..” kata ku tertunduk lesu
Dia mengangkat dagu ku yang tertunduk lalu berkata “Dua kepala memang tidak akan bisa satu, perbedaan itu pasti akan terjadi. Disitulah waktunya hubungan kita diuji. Dan hari ini tepat pukul 7.17 aku berjanji untuk tetap bersama kamu dalam situasi tersulit apun..” ujarnya sambil memeluk erat tubuh ku
Aku bersandar dalam pelukannya, merasakan detak jantungnya yang seirama dengan detak jantungku.. “Maafkan aku jika saat ini atau suatu hari nanti menjadi orang yang tidak sempurna dihadapan mu” bisik ku pelan
“Gak ada yang sempurna kan??? I’ll take you the way you are! No matters what!”Tutup nya