Kisah Selembar Nori

“Bun, masih ada gak nori nya?” Tanya nya sambil menghampiri saya ke dapur.

“Masih sayang, tinggal sebungkus.. Kakak mau?”

“Mau..” Jawabnya cepat sambil berjalan ke arah saya.

Dengan sigap saya mengambil satu bungkus nori dan memberikan kepada nya.

“Tolong bukain donk” katanya menolak bungkusan nori dari tangan saya.

Saya mengangguk dan membawa nori tersebut ke sofa ruang tengah. Seperti biasa, saat bungkus nori terbuka, tangan mungilnya langsung merogoh masuk ke dalam.

Tiba – tiba..

Continue reading